Cara memilih bunga yang mudah dirangkai – Merangkai bunga bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus cara ampuh melepas stres. Tidak perlu menjadi florist profesional untuk mulai belajar. Asalkan tahu jenis bunga yang tepat, kamu bisa membuat rangkaian bunga yang cantik dan awet meski baru pertama kali mencoba.

Tantangan utama bagi pemula adalah memilih bunga yang mudah dibentuk, tidak cepat rusak, dan cocok digabungkan satu sama lain. Artikel ini membahas cara memilih bunga yang mudah dirangkai, lengkap dengan rekomendasi jenis bunga dan tipsnya.
1. Pilih Bunga dengan Batang Kuat Tapi Lentur
Bunga yang batangnya terlalu kaku atau sangat rapuh akan sulit diatur ke dalam vas atau foam. Pilih bunga dengan batang sedang: cukup kokoh tapi tetap lentur saat dipotong atau ditekuk ringan.
Contoh bunga dengan batang ideal:
-
Anyelir (Carnation) – batang fleksibel, tahan lama
-
Krisan (Chrysanthemum) – kuat dan mudah dibentuk
-
Gerbera Daisy – kokoh, warnanya cerah
-
Lili (Lily) – batang panjang, mudah dikombinasikan
-
Alstroemeria – ramping tapi tetap stabil
2. Hindari Bunga yang Cepat Layu Saat Dipegang
Beberapa bunga memang cantik, tapi mudah sekali memar atau kelopaknya jatuh saat disentuh. Untuk pemula, hindari dulu bunga seperti:
-
Tulip (sangat sensitif terhadap suhu dan tekanan)
-
Peony (indah tapi cepat rontok)
-
Hydrangea (cepat layu jika tanpa air)
Fokuslah pada bunga yang tetap segar meskipun tidak langsung direndam dalam air selama proses perangkaiannya.
3. Gunakan Bunga dengan Banyak Variasi Warna
Agar hasil rangkaian lebih menarik, pilih bunga yang tersedia dalam banyak warna. Ini memudahkan kamu bermain kombinasi tanpa harus membeli jenis bunga yang terlalu banyak.
Beberapa bunga yang punya spektrum warna luas:
-
Anyelir: merah, pink, putih, ungu, oranye
-
Mawar lokal: berbagai warna dari lembut hingga bold
-
Krisan: mulai dari kuning, putih, hijau hingga merah
-
Gerbera: cerah seperti oranye, kuning, pink, bahkan biru
4. Kombinasikan dengan Daun atau Foliage yang Mudah Disusun
Selain bunga utama, tambahkan dedaunan pelengkap yang ringan dan tidak menusuk agar rangkaian terlihat lebih seimbang.
Rekomendasi foliage:
-
Eucalyptus – aromatik dan lentur
-
Daun ruscus – ramping dan elegan
-
Daun pakis mini – natural dan lembut
-
Baby’s breath (gypsophila) – cocok jadi filler untuk rangkaian besar atau kecil
Foliage ini juga mudah didapat di toko bunga lokal atau pasar bunga.
5. Mulai dengan Bunga Lokal yang Mudah Dicari
Untuk latihan, tidak perlu langsung membeli bunga impor mahal. Banyak bunga lokal Indonesia yang mudah dirangkai dan terjangkau:
-
Kenanga: wangi dan tahan lama
-
Melati cabang: kecil-kecil dan bisa jadi aksen
-
Aster: mirip daisy, kecil tapi meriah
-
Sedap malam: batang panjang, cocok untuk rangkaian menjuntai
-
Bunga kertas: warna cerah, bisa jadi pelengkap
6. Pilih Ukuran Bunga yang Seragam
Untuk hasil yang rapi, pilih bunga dengan ukuran yang hampir seragam di satu rangkaian. Ini memudahkan saat menyusun ke dalam vas atau floral foam, tanpa harus menyesuaikan terlalu banyak.
Namun, jika ingin kesan artistik dan bebas, kamu bisa coba teknik rangkaian wild bouquet yang menggabungkan bunga besar dan kecil secara alami.
7. Coba Kombinasi 3 Elemen: Fokus, Pengisi, dan Pelengkap
Satu rangkaian yang seimbang biasanya memiliki tiga elemen:
-
Bunga fokus: misalnya mawar atau lili
-
Bunga pengisi: seperti aster atau alstroemeria
-
Pelengkap atau foliage: seperti eucalyptus atau baby’s breath
Gunakan rasio 1:2:2 untuk hasil harmonis. Mulailah dari tengah vas, lalu bentuk lapisan keluar dengan pengisi dan pelengkap.
Penutup
Cara memilih bunga yang mudah dirangkai sangat penting bagi siapa pun yang ingin memulai hobi florist rumahan. Dengan memilih bunga yang tahan lama, lentur, dan mudah dikombinasikan, kamu bisa menikmati proses merangkai tanpa stres. Tak hanya mempercantik rumah, rangkaian bunga juga bisa jadi hadiah buatan tangan yang berkesan.
Jadi, jangan takut mencoba. Siapkan vas, gunting bunga, dan semangat kreatifmu—dan nikmati keindahan bunga segar di tanganmu sendiri!